Menurut Muhyiddin, Syeikh Mushthofa pulang ke Mesir dengan alasan
keluarganya sedang sakit. Padahal, agenda Syeikh Mushthofa di Indonesia
tidak hanya menjadi saksi meringankan kasus Ahok, tapi juga menjadi
pembicara di beberapa tempat.
“Kepulangan Syeikh Mushthofa secara mendadak itu menjadi sebuah
pertanyaan besar. Tapi kami memahami ini sebagai bukti bahwa surat MUI
ke Grand Syeikh Al Azhar telah membuahkan hasil postif,” imbuh
Muhyiddin.
Mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bogor ini
berharap, ke depan tidak ada lagi kelompok-kelompok tertentu yang
mencoba mendatangkan ulama dari manapun yang mencoba mendelegitimasi
fatwa-fatwa MUI.
“Syeikh Mushthofa didatangkan oleh kelompok yang dekat dengan partai
penguasa untuk menjadi saksi meringankan Ahok. Dia tidak tahu menahu
soal kasus penistaan agama di Indonesia maupun aksi damai 4 November
lalu. Mudah-mudahan tidak ada lagi kelompok tertentu yang mencoba
mendatangkan ulama dari negara asing yang berusaha mendelegitimasi
otoritas MUI,” tandas Muhyiddin.