Puluhan polisi bersurban dan berpeci warna putih turut disiapkan polisi
untuk mengawal demo ormas Islam yang akan dilakukan di Istana Negara
Jumat (4/11). Polisi yang disiapkan dengan atribut khusus itu tampak
saat mengikuti apel yang diikuti ribuan polisi dan TNI di Monas, Jakarta
Pusat, Rabu (2/11).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi inspektur upacara dalam apel
tersebut. Kemudian, keduanya berjalan memeriksa pasukannya. Saat Tito
dan Gatot datang ke barisan polisi bersurban dan berpeci putih itu,
alunan asmaul husna pun mulai dibacakan.
Polisi tersebut tampak
khusuk membacakan nama-nama Allah tersebut. Mereka duduk bersila sambil
menadahkan tangannya ke atas. Mereka berdoa dengan dipimpin seorang
polisi yang juga mengenakan atribut yang sama.
Seperti diketahui,
dalam aksi ormas sebelumnya di Balai Kota pada Jumat (14/10 lalu,
polisi juga sempat menggunakan asmaul husna untuk meredam emosi ribuan
massa aksi. Namun, alunan nama-nama Allah saat itu ditolak oleh massa
lantaran menganggu orasi massa aksi.
Untuk diketahui, massa aksi
tersebut akan kembali melakukan demo terkait kasus dugaan penistaan
agama yang dilakukan oleh calon gubernur pejawat Pilkada DKI 2017,
Basuki Tjahaja Puranama (Ahok) pada Jumat (4/11) mendatang. Mereka akan
longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara setelah menunaikan
ibadah shalat Jumat.
Tito mengatakan, dalam apel tersebut diikuti
sebanyak 4.000 personel gabungan TNI, Polri, dan juga Satpol PP. Mereka
disiapkan untuk mengawal demo terhadap salah calon gubernur DKI
Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Hari ini ada 4.000. Untuk hari
Jumat itu lebih kurang 18 ribu orang. Jadi yang digelar hari ini
seperempat atau seperlimanya saja, tidak dihadirkan semuanya," ucap dia.
Selain
itu, Tito mengaku pihaknya juga sudah menghitung jumlah massa yang akan
datang untuk menuntut agar presiden memberikan pernyataan terbuka atas
kasus dugaan penistaan yang dilakukan Ahok. "Kita juga memperhitungkan
dengan jumlah massa dan demo nanti kita perkirakan kemungkinan besar 50
ribu. Untuk itu berapapun jumlahnya diharapkan semuanya berlangsung aman
dan tertib," kata Tito.