
Forum Jawara Betawi Bersatu Mengawal Fatwa MUI dan Mengawal Ulama
mengutuk keras penistaan Al-Quran oleh Gunernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Forum Jawara Betawi, Kalau dulu di tanah Betawi, para jago-jago
maen pukulan / silat seperti Pitung, Kalin Bapa Kayah, Entong Tolo,
Entong Gendut, KH. Darip, ber-jihad fi-sabilillah melawan penindasan
penjajah kafir kolonial Belanda, maka saat ini para jago-jago Betawi
sebagai bagian dari umat Islam dan tuan rumah di DKI Jakarta bersatu
mengawal Fatwa MUI untuk melakukan Jihad Konstitusional Bela Agama dan
Negara.
"Kalau bendera ormas saja dihina kita marah, maka seharusnya kita akan
lebih marah ketika Al-Quran dan para ulama dihinakan. Dan saat ini
ketika seseorang yang bernama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, telah
menistakan Al-Quran dengan mengatakan bahwa QS Al-Maidah ayat 51
digunakan untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih non-muslim
sebagai pemimpinnya, maka kami para jago-jago Betawi sangat marah," kata
Ketua Forum Jawara Betawi Bersatu, H. Basir Bustomi, SE dalam
pernyataan persnya, Sabtu (29/10/2016).
Karena, lanjut Basir, ucapan Ahok ini jelas menyiratkan rasa benci pada
Al-Quran, kitab suci umat Islam seluruh dunia sejak 14 abad silam.
Al-Quran memberitahu bahwa ungkapan kebencian terkadang muncul jelas
dari mulut-mulut pembenci Islam. Namun yang tersembunyi di dada mereka
jauh lebih besar (QS Ali Imran : 118).
"Ahok sebelumnya juga sudah pernah mendegradasi nilai Pancasila.
Katanya, Indonesia yang berdasar Pancasila menjadi utuh hanya apabila
minoritas sudah menjadi presiden,"
Mari kita bandingkan, sambung Basir, Amerika Serikat yang saat ini
sedang melaksanakan kampanye pemilihan presiden, apakah penduduk Amerika
Serikat rela kalau ada tokoh muslim di sana menjadi Presiden AS. Jelas
mereka tidak akan rela dipimpin oleh muslim sebagai presidennya.
"Nah ucapan Ahok yang menistakan Al-Quran dan menyatakan Pancasila akan
menjadi utuh hanya apabila minoritas menjadi presiden RI, jelas-jelas
adalah upaya untuk menggiring opini publik seolah-olah membela dirinya
sama juga membela tegaknya Pancasila. Dan dia sedang melakukan upaya
menghadap-hadapkan antara Islam dengan Pancasila," tegasnya.
Basir menegaskan bahwa jago-jago Betawi bersatu untuk mengawal fatwa MUI
dan mengawal ulama yang menyatakan Ahok bersalah. Basir juga meminta
Presiden dan Kapolri untuk memenjarakan Ahok yang telah menistakan
Al-Quran dan membuat keresahan di tengah-tengah umat. Karena kalau
dibiarkan maka akan terjadi penghinaan-penghinaan berikutnya.
"Kalau yang menghina orang biasa mungkin efeknya tidak besar. Tapi kalau
menghina itu kepala daerah maka itu akan menjadi contoh buruk bagi
rakya," ujarnya.
Untuk itu, kata Basir, jago-jago Betawi juga siap mengawal keselamatan
ulama dalam “Aksi Bela Islam II” yang Insya Allah akan diadakan pada
Jum’at, 4 November 2016 bertajuk, “Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI :
Ayo Penjarakan Ahok!”—yang telah menista agama, menodai Al-Quran,
melecehkan ulama dan menghina umat Islam.
Pernyataan sikap ini, disebsrkan secara terbuka bersamaan dengan 'Apel
Siaga Jawara Betawi di Wildatika, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu 29
Oktober 2016.
Berikut sanggar dan perguruan silat Betawi yang hadir pada apel siaga;
PS Persahabatan, sanggar Kodrat, Red Beksi, Sanggar Si Pitung, Ji'it
Cakung, Kembang Jaya Kusuma, Ki Jitu Cawang, Iposi, Beksi Betawi Kapuk,
Kotek Pondok Aren, Percira Rawa Belong, Silo Macan Marunda, Macan
Seliwa, Naga Pamungkas, Macan Ngerem, PSPD Pusaka Jakarta.
Selanjutnya Beksi Merah Delima, Pukulan Betawi Aliran Rahmat Jaktim,
Seni Pencak Silat Babeh Saumin, Gerak Rasa Sanalika, Batavia Group,
Sikumbang Tenabang, Pagar Betawi, Paguyuban Banten Nusantara, Kumbesi,
Sabet Banten, Cingkrik Biru Ki Viellay, Tiga Serangkai, Pangsi Bekasi,
Pantun Anak Betawi.