Jelang demonstrasi besar 4 November, tekanan psikis kepada calon incumbent
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin masif. Di
tengah aksi blusukannya di Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat, Rabu (2/11), Ahok tiba-tiba dikejar-kejar sekelompok
orang mengatasnamakan warga setempat.
Alhasil, Ahok pun terpaksa diamankan dari kejaran warga dan
dievakuasi menggunakan angkot. Sekelompok orang itu awalnya melakukan
unjuk rasa di tengah kunjungan Ahok di Rawa Belong, Kebun Jeruk.
Ahok tak mempedulikan akasi protes mereka dan tetap melanjutkan
blusukan dengan dikawal ketat puluhan polisi. Namun kerusuhan pecah saat
demonstran berhasil membobol barikade pengamanan polisi dan memburu
Ahok melalui jalan kecil.
“Kami warga asli! Kami menolak Ahok! Bunuh Ahok!” teriak para demonstran.
Melihat kondisi yang tidak kondusif, Ahok yang sedang menyusuri
gang-gang kecil dan menyalami para warga langsung diarahkan oleh tim
kampanye dan pengamanan menuju jalan raya.
Tak berselang lama, ajudan Ahok menyetop satu angkutan kota (angkot)
biru bernomor 24 rute Pasar Kopro-Binus-Srengseng-Slipi. Tiga orang yang
berada di dalam terpaksa diturunkan.
Ahok kembali blusukan untuk menemui warga Sukabumi Utara, Jakarta
Barat sekitar pukul 16.15 WIB. Sesampai di sana, Ahok sempat menyapa
masyarakat dan berfoto.
Saat hendak menyambangi warga lebih jauh, Ahok justru disambut penolakan oleh sekelompok orang yang mengaku warga setempat.
Ahok sempat menanggapi santai penolakan itu. Namun kondisi semakin
pecah saat demonstran menerobos pengamanan. Penerobosan berkali-kali
dilakukan. Saat itu, jumlah aparat belum tampak begitu banyak. Ahok
dievakuasi di Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat.