Saeful Millah mengatakan bahwa “Jika saat ini kita ingin belajar
tentang Islam yang luhur itu dipraktekan secara nyata dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, sebaiknya kita tidak datang ke
negara-negara (yang berlabel) Islam atau negara yang mayoritas
penduduknya Muslim, tetapi datanglah ke negara-negara sekuler yang
mayoritas, bahkan hampir seluruh, penduduknya non-Muslim ( (Pikiran
Rakyat 20 Januari 2011)
Untuk memperkuat alasannya , Saeful Millah memaparkan hasil penelitian dua ilmuwan dari The George Washington University, Schee S Rehman dan Hossein Askari yang dimuat dalam Global Economy Journal (Berkeley Electrinic Press), volume 10 tahun 2010 dengan judul “How isalamic are Isalamic Countries?”
Hasil penelitianya adalah “it is our belife that most
self-declared and labeled islamic countries are not conducting their
affairs in accordance with Islamic teaching- at least when it comes to
economic, financial, political, and government policies”.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa negara-negara yang berlabelkan
Syariat Islam sudah tidak lagi menjalankan dan mengamalkan ajaran Islam.
Tetapi herannya, Negara-Negara yang bukan berlabelkan Syariah Islam
justru telah melakukan dan mengamalkan ajaran-ajaran yang dijungjung
tinggi oleh agama Islam.
Dari 208 Negara yang disurvey menunjukan bahwa Selandia Baru,
Luksemburg, Irlandia, Eslandia, Finlandia, Denmark, Kanada, Kerajaan
Inggris, Australia, dan belanda secara berturut-turut ternyata adalah
negara yang paling Islami. Bukan karena negera –negara ini memeluk
Islam, tetapi warga negaranya sudah melakukan perilaku-perilaku yang
Islamik sesuai dengan ajaran Islam.
Anehnya, negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama
Islam (OKI) sangat terpuruk jauh berada dibawah derajat keislaman
mereka. Indonesia sendiri yang notabene negara paling bayak penduduk
beragama Islam malah berada pada urutan 140 dan termasuk negara yang
tidak Islami. Begitu juga Arab Saudi yang selama ini menjadi kiblatnya
umat Islam berada pada urutan 131 dan termasuk negara yang paling tidak
Islami. Ada lagi negara Islam yang paling tidak Islami adalah Somalia
yang berada pada urutan 206 peringkat ketiga dari 208 negara yang
disurvey.
Kenapa Negara isalam kian terpuruk?
Pertanyaan ini turut serta menelisik bahkan menusuk pikiran kita.
Menurut ungkapan Ashgar Ali Enginer yang juga dikutip oleh Saeful Millah
bahwa Islam saat ini memang sudah kehilangan daya geraknya, tidak maju
karena teologi Islam sudah kehilangan relevansinya dengan konteks sosial
kemanusiaan bahkan konteks global.
Mengapa umat Islam sekarang terpuruk dan tidak bisa menjadi umat terbaik?
Apakah yang salah Islamnya atau umatnya?
Bisa saja Islamnya yang salah,
jika terbukti seluruh umat Islam dari generasi awal sampai sekarang,
semuanya terpuruk! Tapi jika ada sebagian saja dari generasi Islam
terdahulu mampu menjadi umat terbaik dan memimpin dunia, berarti yang
salah adalah kita atau umatnya. Analoginya kalau Anda seorang murid yang
belajar di sekolah terbaik, tapi kenyataannya Anda tidak gagal dan
tidak lulus, siapa yang salah, Anda atau sekolahnya? Jawabannya harus
dilihat dulu siapa saja yang gagal. Kalau semua murid gagal dan tidak
lulus, berarti sekolahnya yang salah dan jelek. Tapi kalau hanya Anda
sendiri yang gagal, berarti Andalah yang salah, bukan sekolahnya. Dan
itu tidak mengubah predikat sekolah terbaik tadi.
Kenyataannya generasi awal Islam, yang diperjuangkan oleh Baginda
Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat, berhasil membangun peradaban
Islam dari nol sampai bisa sejajar dengan dua kekuatan adi daya besar
saat ini, Persia dan Romawi. Bahkan sepeninggal Baginda yang mulia, dua
adi daya besar itu takluk oleh kaum muslimin! Sangat layak disebut umat
terbaik, apalagi mengingat mereka merintisnya dari nol besar. Dari upaya
dakwah dengan beberapa gelintir pengikut, sempat dikucilkan dan
diembargo oleh sanak kerabat mereka, bahkan dihina dan dianiaya oleh
Bani Tsaqif di Thaif. Sungguh sulit membayangkan, kelompok kecil lemah
yang kerap dinjak-injak tadi akhirnya bisa membangun supremasi politk
yang superior. Spirit umat terbaik ini diteruskan oleh generasi Islam
sesudahnya. Ada nama-nama yang ditulis dengan tinta emas sejarah seperti
Tariq bin Ziyyad, Shalahuddin Al-Ayubi dan Muhammad Al-Fatih. Yang
telah memberikan banyak kontribusi berupa peninggalan bekas-bekas
wilayah kekuasaan yang luas, khasanah ilmu-ilmu Islam, sastra, sains dan
teknologi. Bahkan prestasi-prestasi ini dicapai tatkala umat yang lain
mengalami kemunduran di titik yang paling rendah, yang mereka sebut
sendiri sebagai
the dark ages, abad-abad kegelapan. Ini
membuktikan bahwa umat Islam mencapai prestasi gemilangnya atas usahanya
dan jerih payahnya sendiri. Umat Islam
pernah menjadi umat terbaik. Kalau sekarang tidak, berarti yang salah adalah
umatnya.
Kapan tepatnya kita kehilangan predikat umat terbaik tadi? Anda nanti
mungkin akan terkejut dengan jawabannya. Perjuangan umat Islam dimulai
sekitar abad ke-7 M, dan terus berlangsung sampai awal abad ke-20 M.
Selama kurun waktu 13 abad itu umat Islam terus eksis di pentas politk
ekonomi global. Memang terjadi naik turun tapi warna Islam tetap dominan
dan terlihat jelas. Tidak pernah seorang khalifah menerapkan hukum
selain hukum Islam, baik dalam dan luar negeri. Tidak pernah seorang
khalifah meninggalkan dakwah dan jihad. Kecuali menjelang akhir abad
ke-19 umat Islam mulai melemah dan limbung, dan akhirnya jatuh dengan
telak pada tahun 1924. Saat itu, pertama kalinya dalam 13 abad, umat
Islam mencampakan syariah-nya dan mulai memberlakukan hukum-hukum
sekuler. Saat itulah umat Islam mulai kehilangan identitasnya seperti
anak ayam kehilangan induk, bergumul dengan penjajahan, kemiskinan dan
keterbelakangan. Sampai sekarang.
Kalau kita hitung-hitung, kita telah berada dalam keadaan terpuruk
mulai dari 1924 sampai sekarang, belum lebih dari 90 tahun atau satu
abad. Apa artinya? Artinya umat Islam menjadi umat yang terpuruk baru
sekitar satu abad dibandingkan dengan masa-masa terbaiknya selama 13
abad. Dengan kata lain, kita sakarang berada pada awal-awal keterpurukan
kita, setelah 13 abad lamanya kita berprestasi. Kembali ke analogi
sekolah di awal tulisan, ibaratnya kita adalah murid angkatan ke-14 yang
gagal setelah 13 angkatan sebelumnya lulus dengan predikat terbaik!
Dan semua itu terjadi ketika kita mulai lemah dalam menggenggam Islam. Coba kita tengok ayat-ayat Al-Quran di bawah ini:
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa,
dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka
tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik.” (24:55)
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (2:208)
“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap
sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian
daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari
kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak
lengah dari apa yang kamu perbuat.” (2:85)
Allah telah berjanji kepada kita, bahwa kita akan berkuasa atau eksis
seperti halnya generasi terdahulu, jika dan hanya jika kita beriman dan
bertakwa, mengamalkan Islam dengan utuh dan sempurna.
Post a Comment
Panduan Memberi Komentar
1.Masukan komentar anda
2.Lalu pada kata 'beri komentar sebagai' , pilih account yang anda punya, bagi yang belum mempunyai account pilih Name/url, isi nama anda dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat facebook anda(untuk mengetahui alamat facebook anda silahkan login ke facebook dan pilih profile anda, anda dapat melihat alamat Facebook anda di atas, contoh alamat Facebook punya saya http://www.facebook.com/profile.php?id=1823916177
3.dan kemudian Publikasikan
4.Selesai dan anda tinggal menunggu komentar anda muncul
Semoga bermanfa'at.