Tepat pada Rabu (6/6), posisi matahari, Venus dan Bumi berada pada posisi sejajar. Hal ini pun membuat Venus bisa terlihat dari Bumi dengan mata telanjang. Ingin tahu?
“Meski ada beberapa yang menyebut fenomena ini sebagai gerhana venus, fenomena ini lebih cocok disebut Transit Venus karena ukuran Venus yang kecil,” ungkap Profesor Thomas Djamaluddin dari LAPAN, seperti yang dirilis INILAH.COM via telepon, Senin (4/6).
Menurutnya, fenomena ini memiliki siklus delapan tahun dan 105 tahun. “Fenomena terdahulu terjadi pada 2004 dan kini akan bisa disaksikan pada 6 Juni 2012 pukul 5.00-11.49 WIB. Fenomena selanjutnya akan terjadi pada 2117,” katanya.
Beruntungnya, bagi warga Indonesia Tengah dan Timur bisa mengamati fenomena ini dari awal hingga akhir. Bagi warga Indonesia Barat, pengamatan bisa dilakukan sejak matahari terbit.
“Venus nantinya akan tampak seperti titik hitam pada matahari. Selain itu, fenomena ini juga tidak akan menimbulkan efek tertentu pada Bumi,” lanjutnya.
Kita tunggu saja nanti siang.
Ibnu Sina, Pengamat Transit Venus Pertama
Tokoh Ibnu Sina yang dikenal sebagai
seorang ilmuwan dan "Bapak Pengobatan Modern" pada masa keemasan
peradaban Islam, sekitar tahun 1000, ternyata juga terpandang dalam
dunia astronomi.
Ibnu Sina yang disebut sebagai Avicenna
oleh orang-orang Eropa adalah astronom Persia yang aktif melakukan
penelitian astronomi, menggerakkan observatorium besar pada masanya di
wilayah Iran.
Ma'rufin Sudibyo, astronom Indonesia,
mengatakan. "Ibnu Sina adalah orang pertama yang mengamati Transit
Venus. Dia mengamati dengan kamera lubang jarum."
Kamera lubang jarum adalat alat optik
sederhana yang berfungsi untuk melihat fenomena langit. Kamera ini bisa
dibuat dengan bahan kardus atau pipa, aluminium foil, kertas dan jarum
pentul.
Ma'rufin mengatakan, pengamatan Transit
Venus oleh Ibnu Sina sebenarnya dilakukan secara tak sengaja. Ibnu Sina
sendiri saat itu lebih banyak mengamati fenomena-fenomena Matahari.
"Saat mengamati, ia menyaksikan ada bintik
di permukaan Matahari, tampak aneh dan mencurigakan. Yang diamati diduga
Transit Venus," ungkap Ma'rufin kepada Kompas.com, Senin (4/6/2012).
Pengamatan Transit Venus oleh Ibnu Sina
dilakukan pada tanggal 24 Mei 1032. Pengamatan tersebut tidak
terdokumentasi secara astronomis sehingga tidak diakui sebagai
pengamatan Transit Venus yang resmi.
Orang pertama yang diakui dunia melakukan
dokumentasi Transit Venus adalah Johannes Kepler. Kepler memprediksikan
bahwa Transit Venus akan terjadi pada 6 Desember 1631 dan 8 tahun
berikutnya, 1639.
Meski Ibnu Sina bukan yang pertama
mendokumentasi, diakui bahwa Ibnu Sina-lah yang pertama mengamati
Transit Venus. Pengamatannya menunjukkan bahwa astronomi maju dalam
dunia Islam saat itu.
"Tapi, jangan dibayangkan astronomi saat
itu seperti saat ini. Saat itu, astronomi fokus pada penentuan waktu
untuk ibadah dan juga identifikasi bintang-bintang yang penting untuk
navigasi," jelas Ma'rufin.
Sumber: Kompas | Tribunnews.com
Post a Comment
Panduan Memberi Komentar
1.Masukan komentar anda
2.Lalu pada kata 'beri komentar sebagai' , pilih account yang anda punya, bagi yang belum mempunyai account pilih Name/url, isi nama anda dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat facebook anda(untuk mengetahui alamat facebook anda silahkan login ke facebook dan pilih profile anda, anda dapat melihat alamat Facebook anda di atas, contoh alamat Facebook punya saya http://www.facebook.com/profile.php?id=1823916177
3.dan kemudian Publikasikan
4.Selesai dan anda tinggal menunggu komentar anda muncul
Semoga bermanfa'at.