Sesungguhnya telah ada pada [diri]
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang
mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
(Al-Ahzab: 21)
Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnyalah kita menjadikan Rasulullah sebagai sebuah suri tauladan, uswatun hasanah dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan bisa dikatakan bahwa ini adalah sebuah
perintah dari Allah SWT. Setiap orang yang merasa dirinya muslim pasti
sadar akan hal ini. Namun, masih banyak yang mengartikan “menjadikan
Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah” dalam arti sempit. Perintah dalam
ayat di atas untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan tidak
dibatasi oleh apapun. Artinya, kita disuruh untuk menjadikan Rasulullah
sebagai suri tauladan dalam berbagai bidang.
Rasulullah SAW hidup di dunia ini
selama 63 tahun. Beliau diangkat sebagai Rasul sejak usia 40 tahun.
Berarti kehidupan beliau sebagai seorang Rasul hanya sekitar 23 tahun
dari keseluruhan 63 tahun usia beliau. Kebanyakan dari kita menyoroti
kehidupan Rasulullah setelah beliau diangkat menjadi Rasul. Padahal,
seperti yang saya katakan di atas bahwa, perintah untuk menjadikan
Rasulullah sebagai suri tauladan tidak dibatasi oleh apapun. Bukankah
kemuliaan ahlak Rasulullah SAW sudah diakui oleh kaumnya jauh sebelum
beliau diangkat sebagai Rasul, sehingga kaumnya menjuluki beliau sebagai
Al-Amin (yang terpercaya)?
Buku “Rahasia Bisnis Rasulullah” yang
ditulis oleh Prof. Laode Kamaluddin Ph.D ini mencoba menyoroti
kehidupan Rasulullah sebagai seorang businessman. Sebelum diangkat
menjadi Rasul, beliau adalah seorang pebisnis, pedagang yang ulung.
Beliau mampu menbangun jaringan perdagangan yang selalu untung dan tidak
pernah rugi. Sehingga menjadi magnet bagi para jutawan dan konglomerat
di Arab waktu itu untuk menginvestasikan hartanya kepada beliau. Mereka
tidak takut kalau mereka akan dikhianati oleh beliau, karena beliau
terkenal sebagai Al-Amin (orang yang terpercaya).
Kemampuan Rasulullah dalam berdagang
pun menarik hati wanita terkaya pada zaman itu, yaitu Khadijah. Tercatat
dalam sejarah bahwa Rasulullah melaksanakan 4 kali expedisi dagang
untuk Khadijah. Dalam usianya yang masih muda Rasulullah telah menjadi
seorang entrepreneur yang kaya pada masa beliau. Tertarik oleh
kepribadian dan kepiawaian beliau, Khadijah pun melamar beliau. Pada
usia 25 tahun beliau pun menikah dengan khadijah. Sebagai mas kawinnya,
tercatat dalam sejarah bahwa Rasulullah memberikan 100 ekor unta kepada
khadijah, tapi dalam sebagian riwayat ada yang menyebutnya “hanya” 20
ekor unta.
Mari kita hitung-hitung secara
ekonomis. Pada masa itu harga 1 ekor unta berkisar antara 200 sampai
300 dinar, berarti 100×300 = 30.000 dinar. Kalau nilai 1 dinar setara
dengan 110 Dollar AS, maka mas kawin yang diberikan oleh Rasulullah
adalah senilai3.300.000 dolar AS atau setara dengan Rp.33.000.000.000
(TIGA PULUH TIGA MILIAR RUPIAH!) Atau kalau memang hanya 20 ekor maka
nilainya adalah 6,6 MILYAR RUPIAH!. Kalau Rasulullah tidak kaya mana
bisa beliau membayar mas kawin sebanyak itu?
Dalam bukunya ini Prof. Laode
Kamaluddin memaparkan bagaimana Rasulullah menjalankan praktek-praktek
manajemen dengan prinsip-prinsip seperti kejujuran, setia dan
profesional. Prof Laode juga menjelaskan bahwa Rasulullah telah
menjalankan praktek etika dalam berbisnis dan manajemen jauh sebelum
ilmu manajemen ditemukan.
Buku ini merupakan kelanjutan dari
buku “14 Langkah Rasulullah dalam Membangun Kerajaan Bisnis”. (Aku belum
baca, soalnya gak punya. Buku “Rahasia Bisnis Rasulullah” ini aja
dapatnya minjem
). Dari beberapa hadis dan riwayat sejarah, Prof. Laode dengan sangat
bagus mampu menangkap pesan-pesan dari dalamnya dan merangkumkannya
dalam 12 Rahasia Bisnis Rasulullah: antara lain, menjadiakan bekerja
sebagai ladang menjemput surga; Berpikir visioner, kreatif dan siap
menghadapi perubahan; Pintar mempromosikan diri; Menggaji karyawan
sebelum kering keringatnya; Mengutamakan sinergisme; Berbisnis dengan
cinta; serta Pandai bersyukur dan berucap terima kasih.
Mari kita jadikan Rasulullah sebagai
panutan serta suri tauladan dalam segala aspek kehidupan kita. Dalam 63
tahun hidup beliau, beliau pernah manjadi seorang kaya raya sehingga
bisa menjadi panutan bagi orang kaya bagaimana membelanjakan hartanya.
Beliau juga pernah miskin, sehingga bisa menjadi panutan bagaimana
menyikapi kemiskinan. Beliau juga pernah menjadi seorang pemimpin,
sehingga bisa menjadi acuan bagi seorang pemimpin bagaimana memimpin
rakyatnya dengan adil. Dan dalam buku ini Prof. Laode memfokuskan pada
kehidupan Rasulullah sebagai pebisnis ulung. Sehingga bisa jadi panutan
bagi seorang pebisnis bagaimana etika berbisnis.
Wallahu A’lam bishshowab
Post a Comment
Panduan Memberi Komentar
1.Masukan komentar anda
2.Lalu pada kata 'beri komentar sebagai' , pilih account yang anda punya, bagi yang belum mempunyai account pilih Name/url, isi nama anda dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat facebook anda(untuk mengetahui alamat facebook anda silahkan login ke facebook dan pilih profile anda, anda dapat melihat alamat Facebook anda di atas, contoh alamat Facebook punya saya http://www.facebook.com/profile.php?id=1823916177
3.dan kemudian Publikasikan
4.Selesai dan anda tinggal menunggu komentar anda muncul
Semoga bermanfa'at.