Tanggal Rilis : 1958
Jenis Film : History | War
Diperankan Oleh : Husseiun Sedki, Mariam Fakhr Eddine, Madiha Yousri
Sinopsis:
Khalid ibn al-Walid (584 – 642), atau sering disingkat Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai “pedang Allah yang terhunus”.
Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya. Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam.
Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy.
Khalid ibn al-Walid (584 – 642), atau sering disingkat Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai “pedang Allah yang terhunus”.
Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya. Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam.
Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy.
Ayahnya
bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga
Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi.
Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara
sepupunya.
Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.
Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.
Awalnya
Khalid bin Walid adalah panglima perang kaum kafir Quraisy yang
terkenal dengan pasukan kavalerinya. Pada saat Pertempuran Uhud,
Khalidlah yang melihat celah kelemahan pasukan Muslimin yang menjadi
lemah setelah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit
Uhud dan menghajar pasukan Muslim pada saat itu.
Tetapi setelah perang itulah Khalid mulai masuk Islam.
Ayah Khalid yang bernama Walid bin Mughirah dari Bani Makhzum, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa diantara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka’bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka’bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.
Tetapi setelah perang itulah Khalid mulai masuk Islam.
Ayah Khalid yang bernama Walid bin Mughirah dari Bani Makhzum, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa diantara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka’bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka’bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.
Ketika
orang Quraisy memperbaiki Ka’bah tidak seorang pun yang berani
meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut
kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan
dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, “O, Tuhan jangan marah
kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu”.
Nabi
mengharap-harap dengan sepenuh hati, agar Walid masuk Islam. Harapan
ini timbul karena Walid seorang kesatria yang berani dimata rakyat.
Karena itu dia dikagumi dan dihormati oleh orang banyak. Jika dia telah
masuk Islam ratusan orang akan mengikutinya.
Dalam
hati kecilnya Walid merasa, bahwa Al Qur-’an itu adalah
kalimat-kalimat Allah. Dia pernah mengatakan secara jujur dan
terang-terangan, bahwa dia tidak bisa berpisah dari keindahan dan
kekuatan ayat-ayat suci itu.
Suku
Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan,
Banu Muhzum lah yang mengurus gudang senjata dan gudang tenaga tempur.
Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit.
Tidak
ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu
Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam
dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali
mengangkat suaranya menentang pengepungan itu.
Khalid
bin Walid sangat termashur sebagai panglima Tentara Kaum Kafir Quraisy
yang tak terkalahkan. Baju kebesarannya berkancingkan emas dan mahkota
dikepalanya bertahtahkan berlian . Begitu gagah dan perkasanya Khalid
baik di Medan perang maupun ahli dalam menyusun strategi perang. Pada
waktu Perang Uhud melawan tentara Muslimin pimpinan Rasulullah banyak
Syuhada yang Syahid terbunuh ditangan Khalid bin Walid dengan dengan
Suara lantang diatas perbukitan Khalid bin Walid berkata ” Hai Muhammad
kami sudah Menang, kamu telah kalah dalam peperangan ini….lihatlah
pamanmu Hamzah yang tewas tercabik cabik tubuhnya dan lihatlah
pasukanmu yang telah porak poranda”.
Rasulullah
menjawab “Tidak aku yang menang dan engkau yang kalah Khalid …Mereka
yang gugur adalah Syahid , sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid
mereka hidupdisisi Allah SWT penuh dengan kemuliaan dan kenikmatan,
mereka telah berhasil pindah alam dari dunia menuju akherat menuju
surga Allah karena membela Agama Allah gugur sebagai syuhada akan
tetapi Matinya tentaramu , matinya sebagai Kafir dan dimasukkan ke
Neraka Jahannam. Setelah itu Khalid memerintahkan pasukannya untuk
kembali, sejak itu Khalid termenung terngiang selalu akan kata kata Nabi
Muhammad dan penasaran akan sosok Muhammad.
Maka
Khalid mengutus mata-mata ( intel ) untuk memantau dan mengamati
aktivitas Muhammad Saw setelah perang Uhud tersebut. Setelah cukup lama
memata-matai Rosululloh akhirnya utusan Khalid bin Walid melaporkan
hasil pengamatan tersebut , kata utusan tersebut” Aku mendengar semangat
juang yang dikemukakan muhammad kepada para pasukannya Muhammad
mengatakan ” Aku heran kepada seorang panglima khalid bin Walid yang
gagah perkasa dan cerdas , tapi kenapa dia tidak paham dengan AGAMA
ALLAH yang aku bawa , sekiranya Khalid bin Walid tahu dan paham dengan
Agama yang aku bawa , dia akan berjuang bersamaku( Muhammad ) , Khalid
akan aku jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku. Kata
kata mutiara tersebut disampaikan mata-mata Khalid bin walid di Mekkah
kepada panglimanya.
Mendengar
laporan Intel tersebut semakin membuat Risau Khalid bin Walid hingga
akhirnya Khalid memutuskan untuk bertemu Muhammad dengan menyamar dan
menggunakan Topeng menutup wajahnya hingga tidak di kenali oleh
siapapapun. Khalid berangkat seorang diri dengan menunggang Kuda dan
menggunakan baju kebesarnnya yang berhias emas serta mahkota bertahta
berlian namun wajahnya ditutupi Topeng. Di tengah perjalanan Khalid
bertemu dengan Bilal yang sedang bedakwah kepada para petani. Dengan
Diam-diam Khalid mendengarkan dan menyimak apa yang di sampaikan oleh
Bilal yang membacakan surat al hujarat ( Qs 49:13 ) yang artinya ”Hai
manusia kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku suku supaya
kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa
karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Khalid
terperanga bagaimana mungkin Bilal yang kuketahui sebagai Budak hitam
dan buta hurup bisa berbicara seindah dan sehebat itu tentu itu benar
perkataan dan Firman Allah. Namun gerak gerik mencurigakan Khalid bin
walid di ketahui sayyidina Ali bin Abi Thalib , dengan lantang Ali
berkata ”Hai penunggang Kuda Bukalah topengmu agar aku bisa
mengenalimu, bila niatmu baik aku akan layani dengan baiki dan bila
niatmu buruk aku akan layani pula dengan buruk” Kata Ali bin Abi thalib.
Setelah
itu dibukalah Topeng tampaklah wajah Khalid bin Walid seorang Panglima
besar kaum Kafir Quraisy yang berjaya diperang Uhud dengan tatapan
mata yang penuh karismatik Khalid berkata” Aku kemari punya Niat baik
untuk bertemu Muhammad dan menyatakan diriku masuk Islam” Kata Khalid
bin Walid. Wajah Ali yang sempat tegang berubah menjadi berseri-seri”
Tunggulah kau di sini Khalid saya akan sampaikan berita gembira ini
kepada Rasulullah saw” Kata Ali bi Abi thalib. Bergegas Ali menemui
Rasulullah dan menyampaikan maksud kedatangan Khalid bin Walid sang
panglima perang .
Mendengar
berita yang disampaikan Ali , wajah rasulullah berseri seri lalu
mengambil sorban hijau miliknya lalu dibentangkan di tanah sebagai
tanda penghormatan kepada Khalid bin walid yang akan datang menemuinya.
Lalu Rasulullah menyuruh Ali menjemput Khalid untuk menemuinya. Begitu
Khalid datang Rosululloh langsung memeluknya. ” Ya Rasulullah islam
saya ” Kata Khalid bin Walid. Lalu Rasulullah mengajarkan kalimat
Syahadat kepada Khalid maka Khalid bin walid telah memeluk agama Islam.
Begitu
selesai membaca syahadat Khalid bin walid menanggalkan Mahkotanya yang
bertahtahkan intan diserahkan kepada Rasulullah, begitu pula dengan
bajunya yang berkancingkan emas di serahkan juga kepada Rasulullah.
Namun begitu Khalid bin walid akan mencopot pedangnya dan
menyerahkannya kepada Rasulullah, Baginda Rasulullah melarangnya ”Jangan
kau lepaskan pedang itu Khalid , karena dengan pedang itu nanti kamu
akan berjuang membela agama Allah bersamaku” Kata Rasulullah. dan Nabi
memberi gelar pedang tersebut dengan nama “Syaifulloh yang artinya
“pedang Allah yang terhunus. Setelah bergabungnya Khalid bin walid
kedalam Islam, bertambah kuatlah pasukan Muslim hingga bisa menaklukan
kota Mekkah dan Pasukan Kafir Quraiys secara drastis melemah bagaikan
ayam kehilangan induknya.
Nb. Hanya saja untuk subtittle bahasa Indonesianya belum ada. Silahkan bagi sahabat Indoking yang sudah punya subtittlenya bisa berbagi melalui kotak komentar di bawah