Salah satu tokoh Muhammadiyah garut, KH
Aban Sobana diteror oleh orang tak dikenal, Senin (9/5/2016)
malam. Akibat peristiwa tersebut, sejumlah warga dan simpatisan
Muhammadiyah pun tampak berjaga-jaga di kediaman Aban di Kampung
Cikancung Desa Mekarhurip Kecamatan Sukawening.
Aksi
teror tersebut nyaris menyulut kemarahan warga Muhammadiyah. Pasalnya,
isu beredar menyebutkan aksi teror itu berbau SARA dan disertai
perusakan terhadap masjid al Muhajirin berikut sejumlah peralatan dan
barang yang ada di dalamnya.
Menurut
Ketua Pimpinan Daerah (PD) 105 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Garut Agus
Suhendar, berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi, teror yang
menimpa keluarga Aban Sobana terjadi pada Senin malam sekitar pukul
22.00 WIB, ketika para penghuni rumah sedang beristirahat.
Mereka
terkejut ketika terdengar suara kaca pecah. Ketika diperiksa, ternyata
kaca bagian depan rumah telah berantakan akibat lemparan batu. Di teras
rumah pun ditemukan Alquran yang sudah disobek-sobek. Sebagian sobekan
lembaran Alquran tersebut berceceran di lantai dan sebagian besar
lainnya tersimpan dalam sebuah kantong plastik.
Yang
cukup mengejutkan, ketika diperiksa, di antara sobekan Alquran itu
terselip secarik kertas dengan tulisan yang menghina Muhammadiyah dan
FPI (Front Pembela Islam).
Keluarga
Aban pun sempat diamankan ke Balai Desa Mekarhurip supaya tenang dan
terhindar dari berbagai kemungkinan kejadian tak diharapkan. Aparat
pemerintahan desa setempat pun sempat mengundang sejumlah tokoh
masyarakat dan tokoh lintas ormas untuk memusyawarahkan kejadian
tersebut.
“Semua sepakat agar
kejadian ini diredam supaya tidak berkembang liar. Apalagi belum
diketahui apa motif sebenarnya di balik kejadian ini,” ujar Agus, Rabu
(11/5/2016).
Rekan Agus, Iskandar
menyebutkan, pada saat peristiwa terjadi tidak ada hal-hal mencurigakan.
Seperti suara kendaraan bermotor di sekitar lokasi kejadian. Dia
meminta warga untuk menahan diri dan tetap tenang. Apalagi menurutnya
kejadian tersebut sudah dilaporkan ke polisi.
“Mudah-mudahan saja polisi bisa segera mengungkap masalah ini. Kita tunggu saja,” ujarnya.
sumber : inilahkoran.com