Ada sosok seorang sahabat bernama Abdullah bin Ummi Maktum yang juga
dikaruniai mata buta. Ya, ia adalah seorang pahlawan tunanetra pada masa
Rasulullah saw. Kedua matanya buta, tetapi tidak pandangan dan hatinya.
Allah telah memberikan kemuliaan sehingga ia dapat melihat dengan hati
dan mengetahui apa yang tersembunyi.
Kepekaannya luar biasa sehingga ia mengetahui kapan waktu shalat
tiba. Ketika tiba waktu sholat maka ia akan keluar bertopangkan tongkat
dan segara mengumandangkan azan. Kedua matanya yang buta tidak
menyurutkan langkahnya untuk bangun di pagi hari yang gelap dan
mengumandangkan azan, menyeru kaum muslimin untuk bangun dan menyembah
Allah Yang Esa.
Hingga suatu hari Allah pun pernah murka kepada Rasulullah saw karena
berpaling dari wajah Ummi Maktum yang pada waktu itu ingin menanyakan
suatu perkara kepada-Nya karena sedang berbicara dengan para pembesar
Quraisy. Teguran itu langsung kepada beliau melalui ayat-ayat surat
Abbasa. Sehingga akhirnya Rasulullah saw memberikan kemuliaan kepadanya
untuk menggantikan posisi beliau, sebagai wakil beliau di Madinah ketika
Rasulullah sedang pergi berperang. Dan beliaulah yang menjadi imam bagi
para jamaah di Madinah pada waktu itu.
Pernah ia bersedih hati karena tidak dapat turut serta berperang ke
medan laga, sementara para sahabat lainnya dapat turut serta. Kemudian
Allah pun menghiburnya dengan wahyu yang mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki uzur tidaklah wajib ikut berperang. Namun, kedua matanya yang
buta tidak melunturkan hasratnya untuk turut serta dalam medan jihad fi
sabilillah dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Hingga pada suatu
hari Rasulullah pun mengabulkan permintaannya dan mengajaknya turut
serta dalam suatu Perang Qadisiyah dan bertugas sebagai pembawa panji
perang kaum muslimin. Akhirnya ia pun menemui syahid dalam peperangan
tersebut dan menjadi tunanetra pertama yang ikut dalam pasukan perang
bersama Rasulullah saw dan para sahabat.
Monday, August 26, 2013
0 Sahabat Rasul Tunanetra Pertama (tidak bisa melihat) Yang Mengikuti Perang Qadisiyah
***
Semoga kisah di atas dapat menginspirasi kita yang memiliki mata
normal untuk senantiasa memiliki semangat tinggi dalam berkarya di mana
saja karena sesungguhnya Allah tidak buta. Dia maha melihat
hamba-hamba-Nya yang bekerja
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment
Panduan Memberi Komentar
1.Masukan komentar anda
2.Lalu pada kata 'beri komentar sebagai' , pilih account yang anda punya, bagi yang belum mempunyai account pilih Name/url, isi nama anda dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat facebook anda(untuk mengetahui alamat facebook anda silahkan login ke facebook dan pilih profile anda, anda dapat melihat alamat Facebook anda di atas, contoh alamat Facebook punya saya http://www.facebook.com/profile.php?id=1823916177
3.dan kemudian Publikasikan
4.Selesai dan anda tinggal menunggu komentar anda muncul
Semoga bermanfa'at.